![]() |
| Ilustrasi |
SERANG, bbiterkini – Telah terjadi dugaan tindakan intimidasi terhadap korban pemerasan, Dewi Nova Donaria, pada Sabtu malam, 6 Desember 2025. Peristiwa ini terjadi setelah terkuaknya laporan mengenai dugaan pemerasan yang melibatkan oknum pengurus Pimpinan Serikat Pekerja (PSP) Serikat Pekerja Nasional (SPN) PT Nikomas Gemilang dan oknum Legal perusahaan.
Kronologi Dugaan Intimidasi:
Pada hari Sabtu, 6 Desember 2025, sekitar pukul 22:30 WIB, salah satu oknum yang diduga terlibat pemerasan, Sdr. Surya, yang merupakan Pengurus PSP SPN PT Nikomas Gemilang, mendatangi rumah korban, Dewi Nova Donaria.
Saat kedatangan Sdr. Surya, korban sempat mengirimkan pesan suara melalui WhatsApp dengan nada panik, berbunyi, "Pak Surya datang, Pak," dan sempat merekam kedatangan tersebut dalam bentuk video singkat.
Keesokan harinya, Minggu pagi, 7 Desember 2025, muncul sebuah video klarifikasi dari Dewi Nova Donaria yang beredar luas. Dalam video tersebut, Dewi menyatakan bahwa pemberitaan tentang pemerasan yang melibatkan dirinya adalah hoax atau bohong.
Dewi dalam video tersebut mengklaim bahwa uang sebesar Rp 7.000.000,- yang sempat diberitakan adalah untuk membayar utang kepada Sdr. Surya, dan ia menyangkal pernah menceritakan masalah ini kepada siapa pun.
Kontradiksi dan Kejanggalan:
Pernyataan dalam video klarifikasi tersebut sangat bertentangan dengan fakta-fakta awal yang dimiliki awak media.
Faktanya, Dewi Nova Donaria adalah pihak yang secara aktif melaporkan dan menceritakan permasalahan pemerasan ini kepada awak media.
Awak media memiliki bukti kuat berupa video Dewi yang meminta bantuan serta rekaman pembicaraan antara Dewi dan Sdr. Surya. Dalam rekaman tersebut, Sdr. Surya secara jelas menyebut nama oknum Legal perusahaan, Saudara Gani, yang menunjukkan adanya keterlibatan lebih dari satu pihak.
Mengingat kedatangan Sdr. Surya pada tengah malam dan munculnya video klarifikasi yang kontradiktif di pagi hari, sangat jelas diduga kuat telah terjadi intimidasi terhadap Dewi Nova Donaria agar membuat pernyataan yang memutarbalikkan fakta.
Seruan Mendesak:
Kami mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas dugaan pemerasan ini, serta menindaklanjuti dugaan tindakan intimidasi yang menyasar korban. Perlindungan terhadap korban dan saksi sangat krusial untuk memastikan kebenaran dapat terungkap. (*/Dvd)
