Tanggamus, bbiterkini.com -- Penangkapan dilakukan setelah tersangka dua kali mangkir dari panggilan penyidik. Fakrurozi diamankan di rumah teman wanitanya di Pekon Negeri Agung, Kecamatan Talangpadang, pada Sabtu, 13 Desember 2025.
Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko menjelaskan, pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang masuk pada 3 Februari 2025. Laporan tersebut menyoroti dugaan penyimpangan pengelolaan APBP Pekon Atar Lebar pada tahun anggaran 2019–2021 dan tahun 2022.
“Penangkapan saudara F merupakan upaya paksa karena yang bersangkutan tidak kooperatif. Setelah dua kali dilayangkan panggilan secara resmi namun tidak diindahkan, penyidik melakukan penangkapan,” ujar AKBP Rahmad Sujatmiko saat konferensi pers di basement Satreskrim Polres Tanggamus, didampingi Wakapolres Kompol Gigih, Kasi Humas Iptu Primadona Laika, dan Kanit Tipikor Ipda Tri Wijayanto.
Menurut Kapolres, berdasarkan hasil audit Inspektorat Kabupaten Tanggamus, perbuatan tersangka menimbulkan kerugian keuangan negara lebih dari Rp1 miliar. Modus yang dilakukan antara lain dengan memanipulasi pelaksanaan pekerjaan fisik serta penguasaan penuh terhadap dana pekon.
“Tersangka mencairkan anggaran melalui Sekdes dan bendahara. Setelah dana cair, seluruhnya dikuasai oleh tersangka selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan pekon. Pengelolaan APBP juga tidak dilakukan secara transparan sejak tahun 2019 hingga 2021,” jelasnya
Dari hasil penyelidikan yang berlangsung hampir 10 bulan, penyidik mengamankan sejumlah dokumen sebagai barang bukti. Berdasarkan pengakuan tersangka, dana hasil korupsi tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi.
Atas perbuatannya, Fakrurozi dijerat Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dengan ancaman pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 20 tahun, serta denda paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp1 miliar.
Sementara itu, Kanit Tipikor Polres Tanggamus Ipda Tri Wijayanto mewakili Kasatreskrim AKBP Khairul Yassin Ariga menambahkan, dalam perkara ini Pj Kakon Atar Lebar berinisial R yang sempat terseret kasus penyalahgunaan dana desa telah lebih dahulu mengembalikan kerugian negara.
“Untuk Pj Kakon Atar Lebar berinisial R, kerugian negara telah dikembalikan ke Inspektorat Kabupaten Tanggamus,” pungkasnya. (*)
