![]() |
| Gubernur Banten Andra Soni |
Banten, bbiterkini – Gubernur Banten Andra Soni, secara resmi membuka Temu Karya VI Karang Taruna Provinsi Banten 2025 di Aston Serang Hotel & Convention, Jalan Syech Nawawi Al Bantani, Kota Serang, pada Sabtu (27/12/2025). Dalam sambutannya, Andra menegaskan peran vital Karang Taruna sebagai garda terdepan dalam menjaga nilai kesetiakawanan sosial di masyarakat.
“Karang Taruna lahir untuk menjawab kebutuhan jiwa sosial pemuda-pemudi di desa dan kelurahan. Karang Taruna merupakan garda terdepan dalam kesetiakawanan sosial,” ujar Andra Soni.
Menurut Andra, eksistensi Karang Taruna hingga tingkat desa/kelurahan sangat krusial untuk menjaga produktivitas generasi muda Banten. Hal ini dinilai mendesak mengingat posisi Provinsi Banten yang berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Jakarta. Selain itu, ia juga menyoroti peran penting Karang Taruna dalam penanggulangan bencana.
Dalam kesempatan tersebut, Andra turut mengisahkan pengalaman pribadinya saat menjabat sebagai pengurus Karang Taruna tingkat RW pada tahun 1998. Ia mengenang masa krisis ekonomi di mana banyak pemuda menjadi pengangguran dan rawan terjerat narkoba.
“Sehingga (solusinya adalah) berkumpul dengan yang baik-baik di Karang Taruna. Yang dibutuhkan di Karang Taruna adalah kehadiran jiwa kesetiakawanan,” kenangnya.
Ia menambahkan bahwa Karang Taruna merupakan mitra strategis pemerintah hingga ke tingkat akar rumput.
“Banyak anak muda kehilangan orientasi. Karang Taruna harus bisa menjadi bagian menuju kesejahteraan sosial masyarakat. Di sini, yang utama adalah ketulusan jiwa orang-orangnya, jiwa sosialnya,” pungkas Andra.
Regenerasi dan Kemandirian Organisasi
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Provinsi Banten, Andika Hazrumy, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pengurus yang telah menyukseskan Temu Karya VI.
“Alhamdulillah, 15 tahun atau tiga periode saya mendampingi roda organisasi Karang Taruna,” ungkap Andika.
Andika memaparkan sejumlah capaian selama masa kepemimpinannya. Pada periode pertama (2010–2015), fokus program adalah bantuan langsung ke pengurus hingga tingkat desa/kelurahan. Pada periode kedua (2015–2020), program bergeser ke bantuan sosial, seperti BPJS gratis, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), hingga kewirausahaan Karang Taruna.
Menariknya, pada periode ketiga (2020–2025), Karang Taruna Banten tidak lagi mengambil dana hibah pemerintah.
“Kami bermitra dengan BUMD dan perusahaan swasta dalam menyalurkan CSR (_Corporate Social Responsibility_),” jelasnya.
Menutup sambutannya, Andika menekankan pentingnya estafet kepemimpinan dalam organisasi. “Karang Taruna perlu regenerasi kepengurusan. Selamat ber-Temu Karya VI,” tutup Andika.(*/red)
